Kabarjalanan.com – Dalam debat pertama Pilkada 2024 yang diselenggarakan KPU pada Minggu malam 27 Oktober 2024 di salah satu televisi swasta di Surabaya, pasangan calon bupati dan wakil bupati Banyuwangi, pasangan Ipuk Fiestiandani dan Mujiono, dinilai dominan dan unggul.
Hary Priyanto, pengamat kebijakan publik dari Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi, mengatakan pasangan nomor urut 01 ini memanfaatkan panggung debat dengan baik untuk memaparkan program konkret yang sesuai dengan tema debat yaitu ‘pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Banyuwangi’.
“Pasangan Ipuk dan Mujiono terlihat sangat siap, menyampaikan visi dan misi yang jelas dan didukung oleh data yang konkret. Gaya komunikasi mereka terorganisir dan terstruktur,” kata Harry.
Perbedaan antara gaya komunikasi kedua pasangan calon sangat mencolok. Menurut Hary, pasangan calon nomor urut 02, Ali Makki dan Ali Ruchi, lebih banyak mengkomunikasikan kritik tanpa didukung dengan data-data yang jelas, terukur dan konkrit.
“Pasangan Ipuk dan Mujiono lebih mengandalkan data dan fakta riil, sedangkan pasangan Ali Makki dan Ali Ruchi lebih banyak melakukan diplomasi politik dan kritik, namun tidak didukung dengan bukti,” kata Sekretaris Senat Untag Banyuwangi ini.
Pada sesi pertama debat, Ali Makki-Ali Ruchi mencoba membangun wacana yang berlawanan dengan menyuarakan sejumlah kritik. Namun, banyak program yang dikritik justru telah dilaksanakan di bawah kepemimpinan Ipuk.
Menurut Hary, Ipuk-Mujiono menjawab kritik-kritik tersebut dengan menjelaskan capaian-capaian yang telah dilakukan selama masa kepemimpinannya.
Hary percaya bahwa pendekatan yang dilakukan Ipuk-Mujiono lebih berfokus pada kebenaran dan program-program yang benar-benar dilaksanakan. Ali Makki-Ali Ruchi, di sisi lain, sering menggunakan diplomasi politik yang tidak didukung oleh data yang rinci.
Ia juga mengkritik pendekatan pasangan nomor urut 02 yang hanya mengandalkan kampanye mendengar. “Modal mendengar saja tidak cukup untuk memahami harapan seluruh masyarakat,” kata doktor dari Universitas Negeri Jember ini.
Menurut Hary, narasi miring Ali Makki-Ali Ruchi tidak menghasilkan pendidikan politik yang positif.
Ia menambahkan, keunggulan Ipuk-Mujiono selama debat berlangsung dapat dilihat dari kesiapan mereka dalam menyajikan data-data yang riil dan terukur. “Ini menunjukkan bahwa mereka siap untuk terus membangun Banyuwangi.
Menurut Hary, kedua kandidat perlu menjelaskan program-program mereka dengan data dan solusi konkret. Masyarakat Banyuwangi diharapkan memilih berdasarkan fakta yang sudah terbukti.
Post Views : 21 views
Posted in Politik
Banyuwangi – Kabupaten Banyuwangi merayakan Hari Bhakti…
Liputan6.com, Jakarta – Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan…
Kabarjalanan.com – Bagi para penggemar berlari, jogging…
Kabarjalanan.com – Saat ini masyarakat Kabupaten Banyuwangi…
Kabarjalanan – Tahapan pencocokan dan penelitian (Coklit)…
Pengunjung Hari Ini: 288
Kunjungan Hari Ini: 289
Total Pengunjung: 6708
Total Kunjungan: 7906
Pengunjung Online: 7