8710094025599684302

Harga Minyak Dunia Amblas, Ini Dia Pemicunya

kabarjal | 80 views

May 15, 2024

Ilustrasi harga minyak dunia hari ini. harga minyak mentah berjangka Brent turun 98 sen atau 1,18% menjadi USD 82,38 per barel. Sedangkan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun USD 1,10 atau 1,39% ke level USD 78,02 per barel.(Foto By AI)
Ilustrasi harga minyak dunia hari ini. harga minyak mentah berjangka Brent turun 98 sen atau 1,18% menjadi USD 82,38 per barel. Sedangkan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun USD 1,10 atau 1,39% ke level USD 78,02 per barel.(Foto By AI)

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak ditutup lebih rendah pada hari Selasa (Rabu waktu Jakarta), setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) memicu kekhawatiran bahwa suku bunga mungkin tetap tinggi. Namun potensi risiko terhadap pasokan minyak akibat ketegangan di Timur Tengah dan kebakaran hutan di Kanada memberikan tekanan pada harga minyak.

Dikutip dari CNBC, Rabu (15/5/2024), harga minyak mentah berjangka Brent turun 98 sen atau 1,18% menjadi USD 82,38 per barel. Sedangkan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun USD 1,10 atau 1,39% ke level USD 78,02 per barel.

Harga produsen AS meningkat lebih dari perkiraan pada bulan April, memicu kekhawatiran Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan kenaikan biaya pinjaman untuk melawan inflasi.

Ketua Fed Jerome Powell mengatakan dia memperkirakan inflasi AS akan terus menurun hingga tahun 2024 tetapi memperingatkan bahwa dia kurang percaya diri saat ini, karena harga-harga naik lebih cepat dari perkiraan pada kuartal pertama.

“Kisah inflasi yang tidak terkendali sehingga sedikit menarik kembali permintaan dan hal yang memberi dampak buruk adalah komentar Powell,” kata Tim Snyder, Ekonom Matador Economics.

Data harga konsumen AS diperkirakan dirilis pada hari Rabu dan akan mempengaruhi waktu penurunan suku bunga yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak.

Inflasi

Angka inflasi yang lebih kuat dari perkiraan dapat menambah kekhawatiran bahwa perekonomian yang terlalu panas akan memaksa The Fed menaikkan suku bunga lagi, yang dapat menghambat pertumbuhan.

Sementara itu pada hari Selasa, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) tetap berpegang pada perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global yang relatif kuat pada tahun 2024 dan mengatakan ada kemungkinan perekonomian dunia akan lebih baik dari perkiraan tahun ini.

Laporan bulanan OPEC menyebutkan permintaan minyak dunia akan meningkat sebesar 2,25 juta barel per hari (bph) pada tahun 2024 dan sebesar 1,85 juta barel per hari pada tahun 2025.

Kebakaran Hutan di Kanada

Pasar energi juga memperhatikan kebakaran hutan di wilayah terpencil di Kanada bagian barat yang dapat meningkatkan harga dengan mengganggu pasokan minyak.

Petugas pemadam kebakaran pada hari Senin berlomba untuk memadamkan satu kobaran api di British Columbia dan dua di Alberta dekat jantung industri pasir minyak negara tersebut.

Kanada memiliki kapasitas produksi sebesar 3,3 juta barel per hari (bpd), dan merupakan pemasok utama minyak mentah yang lebih berat.

“Penyebaran kebakaran hutan di ladang minyak Alberta menimbulkan risiko penurunan terhadap prospek produksi Kanada yang konstruktif karena kebakaran besar di wilayah yang sama delapan tahun lalu memicu penghentian sementara produksi minyak lebih dari 1 juta barel per hari,” kata analis Goldman Sachs dalam sebuah catatan.

Konflik di Timur Tengah

Sementara itu, konflik di Timur Tengah dapat berdampak pada kenaikan harga. Tank-tank Israel bergerak lebih jauh ke Rafah timur, mencapai beberapa distrik pemukiman di kota perbatasan selatan di mana lebih dari satu juta orang berlindung.

“Ketidakpastian atas Rafah dan dampak buruknya juga membuat pasar tetap gelisah,” kata Phil Flynn, Analis di Price Futures Group.

Stok minyak mentah AS diperkirakan turun pada minggu lalu, sementara persediaan produk kemungkinan meningkat, berdasarkan jajak pendapat Reuters pada hari Selasa.

Delapan analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan bahwa persediaan minyak mentah rata-rata turun sekitar 500.000 barel dalam sepekan hingga 10 Mei.

Post Views : 80 views

Posted in ,

Berita Lainnya

Baca Juga

DPRD Banyuwangi Dorong Pemda Persiapkan Diri Hadapi Bencana Musim Hujan

Banyuwangi – Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Ruliyono,…

Produk Unggulan Banyuwangi Akan Diperkuat Melalui Raperda Baru

Banyuwangi – DPRD Banyuwangi melalui gabungan Komisi…

DPRD Banyuwangi Minta Inovasi dari PUDAM untuk Maksimalkan Kontribusi PAD Tahun Depan

Kabarjalanan.com – Komisi III DPRD Banyuwangi mengadakan…

Top Scorer Putri PLN Mobile Proliga 2024: Megawati Hangestri Dekati 10 Besar

Liputan6.com, Jakarta – PLN Mobile Proliga 2024 memasuki…

Juru Pintu Air Disiagakan, Dinas PU Pengairan Banyuwangi Antisipasi Banjir Lebih Awal

Banyuwangi – Dinas PU Pengairan Banyuwangi mengambil…

Pos Populer

Pengunjung

Pengunjung Hari Ini: 29

Kunjungan Hari Ini:  30

Total Pengunjung: 6428

Total Kunjungan: 7625

Pengunjung Online: 3