8710094025599684302

Revolusi Hijau Banyuwangi: Pompa Air Tenaga Surya Buka Peluang Tanam di Musim Kemarau

kabarjal | 10 views

May 28, 2025

1000297477

Banyuwangi – Pemkab Banyuwangi serius mengembangkan pertanian berbasis teknologi modern yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Kali ini Banyuwangi uji coba pemanfaatan pompa air tenaga surya.

Pompa air bertenaga surya ini dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian, tanpa bergantung pada Bahan Bakar Minyak (BBM) maupun pasokan listrik konvensional. 

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan, pemanfaatan pompa tenaga surya ini merupakan bagian dari strategi mendukung program swasembada pangan sekaligus memanfaatkan teknologi ramah lingkungan kepada petani. Inovasi ini merupakan bentuk adaptasi pertanian terhadap perubahan iklim dan krisis energi. 

“Kita dorong petani untuk mulai memanfaatkan sumber energi yang bersih, hemat, dan terbarukan. Pompa tenaga surya ini salah satu contohnya,” jelas Ipuk.

“Ini menjadi bagian dari mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan. Selain efisiensi energi, pompa surya juga dinilai ramah lingkungan dan berumur panjang,” imbuhnya. 

Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi Ilham Juanda menjelaskan untuk awal pemanfaatan pompa tersebut diterapkan pada lahan milik Kelompok Tani Katelas di Desa Alasrejo, Kecamatan Wongsorejo. Uji coba ini dilakukan bekerjasama dengan salah satu produsen pompa air tenaga surya. 

“Kalau ini berhasil, kita akan ajukan usulan perluasan ke kelompok tani lain di Wongsorejo, bahkan ke kecamatan lain,” lanjutnya.

Dengan pompa tenaga surya, petani memiliki opsi baru untuk bertani lebih mandiri. Selain itu, keberadaan pompa ini membuka peluang untuk bercocok tanam pada musim kering yang sebelumnya sulit dilakukan karena minim air.

“Ini diharapkan dapat menambah indeks pertanaman dan meningkatkan pendapatan petani. Yang semula petani hanya bisa menanam 3 kali, harapannya bisa menjadi 4-5 kali dengan sistem pengairan yang lebih mudah,” ujar Ilham.

Uji coba pompa tenaga surya ini dipasang secara permanen di lahan pertanian milik kelompok, dan telah diuji coba selama beberapa pekan terakhir. Air dipompa dari sumur dangkal dan dialirkan ke petak-petak sawah menggunakan sistem irigasi sederhana.

Dalam pelaksanaan uji coba tersebut, penyuluh pertanian turut terlibat dalam sosialisasi mengenai cara penggunaan dan perawatan alat. Hal ini penting agar peralatan yang telah dipasang dapat beroperasi secara optimal dan berkelanjutan. 

Inisiatif ini disambut antusias oleh para anggota Kelompok Tani Katelas. Menurut mereka, teknologi ini sangat membantu, terutama di musim kemarau di mana kebutuhan air sangat tinggi.

Salah satu petani yang telah menggunakan pompa tenaga surya ini adalah Susanto. Menurutnya penggunaan pompa ini membuat kegiatan pengairan jauh lebih efisien. 

“Biasanya kami harus menyalakan pompa diesel yang boros bahan bakar. Untuk tanaman jagung membutuhkan biaya sekitar 4 juta atau setara 600 liter. Tapi sekarang cukup dengan energi matahari, air bisa naik ke lahan. Biaya operasional jadi turun drastis,” ujar Susanto. (*)

Post Views : 10 views

Posted in

Berita Lainnya

Baca Juga

Penetapan Pimpinan DPRD Banyuwangi Definitif Menunggu Rekomendasi

Banyuwangi – DPRD Banyuwangi saat ini masih…

Komisi I DPRD Banyuwangi Soroti Ketidakseimbangan Program dan Anggaran RPJMD

Banyuwangi – Komisi I DPRD Banyuwangi meminta…

KPU Banyuwangi Luncurkan Kampanye Damai Pemilu Serentak 2024

Kabarjalanan.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten…

Pulau Merah Diserbu Wisatawan di Libur Lebaran, Kunjungan Naik 300%

Banyuwangi – Pantai Pulau Merah atau Red…

Microsoft Ungkap Dampak Kehadiran AI di Tempat Kerja: Tantangan dan Peluang untuk Karyawan

Liputan6.com, Jakarta – Microsoft bersama LinkedIn baru saja…

Pos Populer

Pengunjung

Pengunjung Hari Ini: 49

Kunjungan Hari Ini:  52

Total Pengunjung: 14555

Total Kunjungan: 17189

Pengunjung Online: 7